Bangga tapi Tak Bahagia

Sarkas memang, satir pasti. TSC sudah hampir memasuki babak akhir. Seluruh tim berlomba menjadi yang terbaik, namun ada sebuah tim yang justru memilih bermain cantik daripada bermain baik. Pernyataan ini terlontar bukan hanya dari segelintir orang. Bahkan para komentator bola di setiap laga live pun menyebutkan Bali United selalu menguasai pertandingan. Tapi apa daya, Bali sebuah tim yang "hanya" bisa bermain cantik saja dan berkuasa di setiap pertandingan namun belum bisa membuat bahagia. Apalah arti cantik dan berkuasa jika setiap berperang Bali selalu jadi pecundang?
Di satu sisi kita memang bangga memiliki Bali United, di lain hal tak dapat dipungkiri kita tidak bahagia dengan hasil tiap laganya.

Bali United memang bukan tim lama. Namun satu tahun itu juga bukan waktu singkat untuk membentuk tim yang kuat. Tak ada alasan jika kita masih termasuk tim baru, masih prematur dan salah jika semua itu dianggap wajar. Mental macam apa yang tercipta jika selalu kambing hitamkan usia tim yang masih muda? Teori pembenaran apa yang menganggap kekalahan adalah hal yang wajar?

Kami tidak pernah menuntut adanya poin tiga di tiap laga. Tapi kami juga tidak ingin energi yang kami beri dengan luar biasa hanya dianggap sekedar riuh sepak bola dari tribun utara. Buatlah tim dengan semangat membara karena kapanpun itu kami selalu siap terbakar didalamnya. Kami siap meletup bersama kobarnya. Kami tidak menuntut apapun dari tim. Kami hanya ingin semangat ini berjalan seiring dengan bola yang digiring, kami tak butuh bermain cantik kami ingin bali bermain hebat. Petinggi mungkin lupa dan lena jika hanya cantik saja takkan tercipta bahagia. Cantik itu harus dipadukan dengan hebat. Bukan hanya bahagia saja, rasa bangga pun kan hadir seketika. Dan kita tahu menjadi hebat itu tidak mudah, sehingga Bali harus terus berbenah.

Kapan dagu kita bisa terangkat tegak jika Bali terus menerus menerima kekalahan telak?

Kritikan ini murni kami dedikasikan untuk Bali United yang lebih baik. Dan jangan pernah tanyakan loyalitas kami untukmu Bali, jiwa dan raga ini kan terus terhembus takkan padamkan api. Kami akan ada bersama energi abadi yang kan kami beri dan terus bereplikasi. Akan ada lelah yang terbayar lunas. Akan ada bahagia yang hadir dengan pantas.

Kami tak akan pergi kami tak akan pernah lari, kami masih dan akan tetap berdiri disini untuk terus bernyanyi demi sebuah harga diri. Berjuanglah dengan gagah pahlawan kami bangga bersamamu kawan. Kami ada karena kami percaya.

Seperti sebuah lagu yang akan kita lafalkan hingga mati.

"Bali till I die,
I`m Bali till I die,
I know I am,
I`m sure I am,
I`m Bali till I die"


Created by: I Nyoman Rindu Kemenangan.